Kamis, 07 Maret 2019

Pasris Saint- German 1-3 Man Utd (3-3 on Agregat) : VAR KembaliMenyegel Sejarah PinaltiLiga Champion



Teknologi VAR memberikan Marcus Rashford penghargaan menembakkan penalti dalam ajang perempat final Liga Champion  yang membawa kemenangan bagi Machester United mengalahkan Pasris Saint-German 3-1 dengan skor agregat 3-3.




Presnel Kimpembe mendapat hukuman handball di menit akhir setelah Wasit Damir Skomia memutuskan bahwa Diogo Dalot memblok tembakan dengan lengannya, dan Rashford memberanikan diri melakukan pinalti pertama kalinya untuk menyegel Tim Tuan Rumah Eropa  dengan hasil yang luar biasa dalam sejarah Manchester.

Link Alternatif SBOBET : ASIABIGBET

Di babak pertama Romelu Lukaku berkali-kali memberikan harapan kepada Manchester united dengan membalikan keadaan atas PSG dengan memimpin dua gol pada babak pertama, akan tetapi mereka tampak nyaris gagal saat penyerang asal Belgia Juan Bernat memberikan 1 gol yang membuat unggul agregat dan terkendali.



Namun, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer mengalami cedera, sehingga menampilkan pemain muda yaitu Mason Greenwood dan tahith Chong pada babak penutupan. Akhirnya bangkit  kembali dengan cara yang paling dramatis dalam sejarah Liga Champion yang memenangkan pertandingan setelah kalah 2-0 di laga pertama di kandang sendiri.

The Reds memulai bermimpi saat tim asuhan Solskjaer yaitu Lukaku yang berhasil menghadang back-pass Thilo Kehrer dan melewati Gianluigi Buffon yang membuat tim tamu unggul di menit kedua.


Gol selanjutnya terjadi pada saat drama terjadi. Tendangan Dalot terhadang dengan lengannya pemain pertahanan PSG, sehingga wasit melihat teknologi VAR. Setelah rundingan yang panjang, wasit menunjuk titik putih kotak penalty, dan Rashford yang akhirnya berhasil mencetak gol penalty ke gawang Gianluigi Buffon yang membuat Menchester United mendapatkan sejarah luar biasa di Liga Champion.

Share:

Kamis, 17 Januari 2019

Hary Kane Terkena Cedera, Hotspur Tak Ada Rencana Beli Striker Baru









London - Mauricio Pochettino akhirnya buka suara soal rencana transfer Hotspur pada 
musim ini. Manajer yang berasal Argentina itu mengaku masih belum mau mendatangkan pemain baru meski Harry Kane terkena cedera.

Sebelumnya, Tottenham Hotspur menyebut bahwa Harry Kane mendapat cedera rusak ligamen pada engkel kaki kirinya dalam laga melawan The Red Devil di Wembley akhir pekan kemarin.

Staf medis Tottenham Hotspur akan terus memantau perkembangan dari rehabilitasi cedera Harry Kane. Pemain berusia 25 tahun itu diperkirakan baru akan bisa kembali berlatih pada awal Maret yang akan datang.

Selain Harry Kane, saat ini Hotspurs juga sedang kehilangan Son Heung-Min yang bermain membela negaranya Korea Selatan di ajang Piala Asia 2019. Akan demikian, Mauricio Pochettino tetap tidak bergeming.


"Cedera ligamen Harry Kane tak mengubah rencana kami di jendela transfer musim ini," tutur Mauricio Pochettino seperti dikutip Sky Sports.


"Son Heung-Min tampil di Piala Asia selama beberapa pekan. Kami selalu terbuka untuk perbaikan terlepas dari Harry Kane pulih atau tidak, namun di saat yang bersamaan kami tahu akan sulit untuk menambah pemain yang kami inginkan," tuturnya menambahkan.


Mauricio Pochettino menyebut bahwa dirinya bisa jadi bakal membuka kesempatan bagi para pemain dari akademi Hotspurs untuk tampil di skuat utama.


"Pemikiran kami tak akan berubah, saya rasa ini adalah kesempatan yang sangat bagus bagi pemain lain untuk tampil main lebih banyak, dan untuk cepat berkembang. Saya yakin ini akan menjadi kesempatan bagus bagi para pemain muda yang dari akademi untuk menunjukkan kualitas mereka," tutur Mauricio Pochettino.


"Kami tahu betapa berartinya Kane pulih dan bisa bermain lagi dan membantu tim meraih kemenangan, tapi kami memiliki tim dan cedera Harry Kane tak bisa menjadi sebuah alasan."






Share:

Rabu, 16 Januari 2019

Bersama Cristiano Ronaldo, Juventus Yakin Raih Trofi Liga Champions

Juventus mencari kemenangan lain di Seri A

Jeddah - Bek Juventus, Giorgio Chiellini, merasa sangat senang Ronaldo memperkuat skuatnya. Chiellini pun yakin Christiano Ronaldo bakal membantu Juventus meraih trofi Liga Champions.

I Bianconeri sudah sangat lama tidak menjuarai Liga Champions. Terakhir kali mereka keluar sebagai juara di Liga Elite antarklub Eropa tersebut pada musim 1995-1996.

Skuat Putih-Hitam sebenarnya berpeluang mengakhiri puasa gelar di Liga Champions pada 2015 dan 2017. Namun, Juventus gagal memenuhi tekad tersebut setelah kalah dari Barcelona (2015) dan Real Madrid (2017).

Saat melawan Real Madrid pada final Liga Champions 2016-2017 di Millennium Stadium, Cardiff, Ronaldo benar-benar menjadi contoh buat lini pertahanan belakang Juventus. CR7 berhasil mendapatkan dua gol sekaligus membawa Real Madrid menang 4-1 atas Juventus.

Dan kini, kapten timnas Portugal itu telah berseragam Juventus sejak musim panas 2018 lalu. Bersama Ronaldo, La Vecchia Signora optimistis mampu merebut trofi Liga Champions yang ke-3.

"Cristiano Ronaldo sering kali mencetak gol, bahkan berkali-kali saat melawan Juventus dan dia menghancurkan impian saya terus menerus, di Cardiff, Madrid, di Turin," kata Chiellini.

"Sebelumnya, trofi Liga Champions adalah sebuah mimpi. Sekarang ini adalah target bagi kami, karena Cristiano Ronaldo adalah pemain terbaik di dunia dan kami sangat membutuhkannya untuk membuat langkah terakhir untuk menjadi juara," ujarnya.

Pada Liga Champions musim ini, Juventus berhasil masuk ke-16 besar. Mereka akan melawan Ajax Amsterdam dalam laga dua leg ini, yaitu 13 Februari 2019 dan 5 Maret 2019.


Share:

Seputar Sport 7

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Pasris Saint- German 1-3 Man Utd (3-3 on Agregat) : VAR KembaliMenyegel Sejarah PinaltiLiga Champion

Pasris Saint- German 1-3 Man Utd (3-3 on Agregat) : VAR Kembali Menyegel Sejarah Penalti Liga Champion Teknologi VAR memberikan Marcus...